Di dunia kerja saat calon karyawan telah terseleksi rekrutmen maka program selanjutnya adalah masa training atau pembinaan selama 3 sampai 6 bulan. Dengan tujuan memahamkan visi misi yang sama dengan performa kerja yang baik.
Dalam dunia kerja begitu tersistematisnya suatu perusahaan agar mendapatkan target-target perusahan yang maksimal dengan membina, mendidik, membentuk para karyawannya.
Begitu indanhnya Ramadhan.
Ramadhan adalah masa pembinaan dan pembentukan secara rutin setiap tahun selama satu bulan penuh yang langsung dibina, ditraining, dilatih oleh sang Maha Kuasa, Allah Swt.
حَدَّثَنَا إِبْرَاهِيمُ بْنُ مُوسَى أَخْبَرَنَا هِشَامُ بْنُ يُوسُفَ عَنْ ابْنِ جُرَيْجٍ قَالَ أَخْبَرَنِي عَطَاءٌ عَنْ أَبِي صَالِحٍ الزَّيَّاتِ أَنَّهُ سَمِعَ أَبَا هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلَّا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ وَالصِّيَامُ جُنَّةٌ وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ يَفْرَحُهُمَا إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ رَبَّهُ فَرِحَ بِصَوْمِهِ.(رواه البخاري : 1771 – صحيح البخاري – المكتبة الشاملة – باب هل يقول إني صائم – الجزء : 6– صفحة :474)
Telah menceritakan kepada kami Ibrahim bin Musa, telah mengabarkan kepada kami Hisyam bun Yusuf, dari Ibnu Juraij berkata, telah mengabarkan kepada saya ‘Atho’, dari Abu Shalih Az Zayyat bahwa dia mendengar Abu Hurairah ra; Rasulullah saw, bersabda : “Allah Ta’ala telah berfirman : “Setiap amal anak Adam adalah untuknya kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk Aku dan Aku sendiri yang akan memberi balasannya. Dan puasa itu adalah benteng, maka apabila suatu hari seorang dari kalian sedang melaksanakan puasa, maka janganlah dia berkata rafats (kotor) dan jangan pula bertengkar sambil berteriak. Jika ada orang lain yang menghinanya atau mengajaknya berkelahi maka hendaklah dia mengatakan ‘Aku orang yang sedang puasa. Dan demi Dzat yang jiwa Muhammad berada di tanganNya, sungguh bau mulut orang yang sedang puasa lebih harum di sisi Allah Ta’ala dari pada harumnya minyak misik. Dan untuk orang yang puasa akan mendapatkan dua kegembiraan yang dia akan bergembira dengan keduanya, yaitu apabila berbuka dia bergembira dan apabila berjumpa dengan Tuhannya dia bergembira disebabkan ‘ibadah puasanya itu”.(HR.Bukhari :1771, Shahih Bukhari, Al-Maktabah Asy-Syamilah, bab hal yaquulu innii shaaim, juz : 6, hal. 474
Begitu mulianya para peserta Ramadhan, jika benar-benar melaksanakannya sesuai aturan petunjuk teknis dan pelaksanaannya yang telah Allah Swt berikan secara gamblang.
Tentunya, jika ingin mendapatkan hasil terbaik dan menjadi alumni sekolah Ramadhan yang lulus, maka perlu adanya kurikulum Ramadhan. Agar saat Ramadhan telah usai, targetan Ramadhan yang telah disusun, tetap dijalankan dibulan – bulan berikutnya.
Berikut kurikulum Ramadhan yang dikutip oleh Ustadz Adi Hidayat ( Menyiapkan Ramadhan, Adi Hidayat Official. ) https://www.youtube.com/watch?v=0b3di5bwKGw)
- Meningkatkan Sholat
- Meningkatkan interaksi Bersama Al Quran
- Memperbanyak Shadaqah
- Memperbanyak doa
- Memperbanyak taubat
Kurikulum Ramadhan tersebut bisa diterapkan untuk anak-anak. Dengan beberapa targetan, contohnya :
- Meningkatkan Sholat
menjaga shalat berjamaah di masjid ( bagi laki-laki) - Melakukan wudlu dan Gerakan sholat yang baik dan benar serta bacaannya
- Meningkatkan interaksi Bersama Al Quran
- Target tilawah
- Target khatam
- Mengetahui adab saat berinteraksi Bersama Al Quran
- Memperbanyak Shadaqah
- Berbagi makanan dan lainnya
- Memahamkan setiap membeli adalah sesuai kebutuhan
- Meningkatkan rasa empati
- Memperbanyak doa
- Memahamkan doa adalah sebuah kebutuhan kepada Allah Swt
- Menjaga kebiasaan setiap aktivitas dengan doa
- Menjaga senantiasa membaca doa orangtua dan sesama
- Memperbanyak taubat
- Menjaga akhlak baik lisan
- Menjaga ukhuwwah
Jika Ramadhan telah usai, agar senantiasa terjaga targetan kurikulum Ramadhan. Maka perlu tambahan amunisi ilmu yang diambil dari konsepnya Abdullah Nashih ‘Ulwan dalam bukunya Pendidikan Anak Dalam Islam.
Abdullah Nashihh ‘Ulwan menegaskan bahwa hanya ada satu cara agar anak menjadi permata hati dambaan setiap orangtua, yaitu melalui pendidikan yang bersumber dari nilai-nilai Islam, diantaranya:
- Pendidikan Iman
Abdullah Nashih ‘Ulwan membagi pendidikan keimanan ke dalam tiga kelompok besar. Pertama, menanamkan dasar-dasar keimanan sejak anak memahami konsep iman. Kedua, membiasakan anak dengan rukun Islam sejak ia memahami. Ketiga, mengajarkan dasar syariat sejak usia tamyiz
Strategi yang dilakukan dalam menanamkan keimanan, harus merangsang pemikiran anak, salah satu caranya adalah dengan mengajak bertafakkur. Bimbingan ini dimulai saat anak sudah bisa mengenal dan membedakan sesuatu. Selain itu, penunjukan iman diupayakan melalui cara yang logis dan argumentatif agar keimanannya mantap dan mendalam. Jika anak mantap dalam iman, maka ia tidak akan mudah goyang dan terombang-ambing dengan apapun yang dapat memalingkannya dari Allah SWT. Jangan sampai anak iman kepada al- Khaliq karena ikut-ikutan (taqlid) orangtuanya.
- Indikator Capaian :
- Anak terbiasa dengan muroqobatullah ( merasa diawasi oleh Allah Swt)
- Anak memahami rukun islam dan Iman dengan melakukan ibadah sesuai tuntunannya
- Anak tertanam aqidah yang kuat
- Anak memiliki 10 muwashafat muslim ( karakter muslim )
- Pendidikan Akhlak
Pendidikan akhlak merupakan kumpulan dasar pendidikan akhlak serta keutamaan sikap dan karakter yang wajib dimiliki oleh seorang anak sebagai kebiasaanya semenjak usia tamyiz hingga ia menjadi mukallaf (balig).
Tidak diragukan lagi bahwa keluhuran akhlak, tingkah laku dan karakter adalah buah keimanan yang tertanam dalam menumbuhkan agama yang benar. Jika seorang anak pada masa kanak-kanak tumbuh di atas keimanan kepada Allah, terdidik di atas rasa takut kepada-Nya, merasa diawasi oleh-Nya, bergantung kepada-Nya maka fitrah pada dirinya akan terjaga.
- Indicator capaian :
- Anak terbiasa dengan kejujuran
- Anak menjaga sopan santun terhadap orang yang lebih tua, lebih muda dan seusia
- Anak memahami waktu sholat, main dan kegiatan wajibnya
- Pendidikan Fisik
Tanggung jawab dalam Pendidikan fisik ini agar anak bisa tumbuh kembang dengan memiliki fisik yang kuat, sehat dan bersemangat. Islam telah menggariskan beberapa metode dalam mendidik fisik anak, agar para pendidik dan orangtua memahami tanggungjawab dalam menjalankan amanahnya.
Islam adalah agama paripurna yang dihadirkan oleh Allah SWT. Untuk mengatur sistem dan tata kehidupan umat manusia. Hal ini dapat terlihat bagaimana Rasulullah Muhammad SAW. Yang menjadi penutup para nabi dan rasul telah memberikan teladan yang kamil dan nyata dalam mempraktikan cara berislam yang benar. Sehingga diharapkan seluruh umat islam dapat meneladaninya.
Contoh kecil yang diatur oleh Islam adalah terkait dengan kedisiplinan, kerapian, serta keteraturan. Hal ini terlihat dalam waktu pelaksanaan sholat berjamaah, imam akan selalu mengingatkan makmum untuk meluruskan dan merapatkan shof sesuai dengan sabda Rasulullah saw:
عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَوُّوا صُفُوفَكُمْ فَإِنَّ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ تَمَامِ الصَّلَاةِ
“Dari Anas bin Malik, dia berkata, “Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Luruskan shaf-shaf kamu, sesungguhnya kelurusan shaf itu termasuk kesempurnaan shalat”
[HR. Muslim, no. 433; Ibnu Mâjah, no. 993]
- Indicator capaian :
- Anak terbiasa disiplin ; disipilin sholat, ke sekolah, mengerjakan tugas sekolah dan lain-lain
- Anak terbiasa menjaga makanan ; makanan junkfood, makanan pengawet , minuman manis kemasan dan lain-lain
- Anak terbiasa berolahraga. Memiliki hobi olahraga seperti futsal, jogging
- Anak terbiasa menjaga Kesehatan badan . mandi secara rutin
- Pendidikan Akal
Akal merupakan pemberian Allah Swt yang paling mulia bagi makhluk hidup, khususnya manusia. karena akal sebagai salah satu fitrah manusia yang menjadi kekuatan manusia terbesar. Akal digunakan untuk selalu berpikir, memahami dan merenungi tanda-tanda kekuasan Allah Swt di alam ini. Sedangkan panca inderalah sebagai bentuk tenaga untuk mengetahui dan merasakan segala apa yang ada di alam ini. Dengan terciptanya akal dan indera lainnya maka terciptalah ilmu (pengetahuan). Disinilah letak peranan utama akal dalam pendidikan. Tanpa akal pendidikan tidak akan berjalan dengan baik.
Bahkan Al – Qur’an sendiri dengan tegas menjelaskan bahwa komponen penciptaan sempurna (ahsani taqwiim) inilah letak pembeda mendasar antara manusia dan makhluk lain.
Metode sosialisasi berjenjang dan menggunakan akal ini sesuai dengan metode yang digunakan Al-Qur’an:
ثُمَّ السَّبِيْلَ يَسَّرَهُ. ثُمَّ أَمَاتَهُ فَأَقْبَرَهُ. ثُمَّ إِذَا شَاءَ أَنْشَرَهُ. كَلَّا لَمَّا يَقْضِ مَا أَمَرَهُ. فَلْيَنْظُرِ الْإِنْسَانُ إِلَى طَعَامِهِ. أَنَّا صَبَبْنَا الْمَاءَ صَبًّا. ثُمَّ شَقَقْنَا الْأَرْضَ شَقًّا. فَأَنْبَتْنَا فِيْهَا حَبًّا. وَ عِنَبًا وَ قَضْبًا. وَ زَيْتُوْنًا وَ نَخْلًا. وَ حَدَائِقَ غُلْبًا. وَ فَاكِهَةً وَ أَبًّا. مَّتَاعًا لَّكُمْ وَ لِأَنْعَامِكُمْ
“…maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya. Sesungguhnya Kami benar-benar telah mencurahkan air (dari langit). Kemudian Kami belah bumi dengan sebaik- baiknya. Lalu Kami tumbuhkan biji-bijian di bumi itu. Anggur dan sayur-sayuran. Zaitun dan kurma. Kebun-kebun (yang) lebat. dan buah-buahan serta rumput-rumputan. Untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu”
(Q.S ‘Abasa: 24-32).
Dari penggalan surat ‘Abasa tersebut, makanan menjadi media untuk merangsang pemikiran anak. Saat makan bersama, orangtua bisa melatih anak bersyukur bersama-sama atas rezeki berupa makanan yang Allah berikan. Dengan tersedianya makanan dan buah-buahan ternak yang telah Allah ciptakan sebagai bentuk kenyamanan manusia.
- Indikator Capaian :
- Anak terbiasa membaca buku
- Anak terbiasa berdiskusi dengan orangtua dalam menentukan sebuah keputusan
- Pendidikan Sosial
Abdullah Nasih Ulwan menjelaskan bagaimana cara mendidik sosial bagi anak yang dapat diterapkan dalam hal teori dan praktek. Menurutnya; diantara cara mendidik anak dengan pendidikan sosial yang baik adalah mendidik anak sejak dini dengan etika sosial yang baik dan menanamkan kepribadian jiwa yang luhur, yang bersumber dari akidah islam dan perasaan iman yang dalam. Memelihara dan mengutamakan hak-hak orang lain, mengamalkan tata krama atau adab sosial, menjaga dan menyelamatkan kehidupan sosial bermasyarakat. Dengan demikian si anak dapat hidup dengan etika sosial yang baik.
- Indicator capaian :
- Anak terbiasa berkomunikasi dengan baik kepada orang lebih tua, lebih mudan dan seusia
- Anak terbangun empati , dermawan dan murah hati
- Anak terbiasa memberikan 3 kata pamungkas : maaf, minta tolong dan terimakasih
- Anak terbiasa jujur dalam segala hal
- Anak terbangun jiwa mandiri, tidak meberatkan dan menyusahkan oranglain
Kunci pendidikan dalam keluarga terletak pada pendidikan ruhiyah dalam arti pendidikan kalbu atau pendidikan agama bagi anak. Karena pendidikan agama lah yang berperan besar membentuk pandangan hidup seseorang sebagai penanaman nilai-nilai yang kelak dapat mewarnai perkembangan hidup selanjutnya. Bahkan dapat dikatakan bahwa pendidikan agama dalam keluarga merupakan kunci bagi pendidikan secara keseluruhan.
Semoga dengan mengutipnya konsep Pendidikan anak dari Dr. Abdullah Nashil ‘Ulwan menjadi sumber referensi dalam menjaga ibadah Ramadhan bagi anak setelah Ramadhan telah usai. Khususnya bagi para pendidik dan orangtua untuk saling memberikan motivasi terhadap anak sebagai contoh keteladanan.
Barakallah fiikum kepada orangtua dan para pendidik dalam mendidik, membimbing, mengayomi anak-anak yang kelak mereka akan menjadi estafeta amal jariyahnya dalam kehidupan dunia hingga terus menjadi bekal di akhirat.
Aamiin….
================
Referensi :
Abdullah Nata, Peta Keragaman Pemikiran Islam di Indonesia, PT Grafindo Persada, Jakarta
Abdullah Nashih ‘Ulwan, Pendidikan Anak dalam Islam, Pustaka Amani, Jakarta
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam, Rosdakarya, Bandung
Adi Hidayat Official,Menyiapkan Kurikulum Ramadhan https://www.youtube.com/watch?v=0b3di5bwKGw
Dibaca 348x