Sebagai seorang muslim yang ingin menjadi pribadi yang paling banyak manfaatnya untuk masyarakat, sangat perlu memahami bagaimana cara agar mudah diterima di lingkungannya. Dalam hal tersebut kita bisa coba merenungi hadis berikut :
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ اللهَ إِذَا أَحَبَّ عَبْدًا دَعَا جِبْرِيْلَ فَقَالَ إِنِّيْ أُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبَّهُ قَالَ فَيُحِبُّهُ جِبْرِيْلُ ثُمَّ يُنَادِيْ فِي السَّمَاءِ فَـيَقُوْلُ إِنَّ اللهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوْهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ قَالَ ثُمَّ يُوْضَعُ لَهُ الْقَبُوْلُ فِي الْأَرْضِ
“Jika Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil malaikat Jibril lalu berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mencintai fulan, oleh karena itu cintailah si fulan.’ Maka, Jibril pun mencintainya. Lalu, malaikat Jibril menyeru di langit, beliau berkata, ‘Sesungguhnya Allah mencintai fulan, oleh karena itu hendaklah kalian mencintai fulan.’ Maka, penduduk langit pun mencintai si fulan. Kemudian, diletakkan untuk si fulan tersebut penerimaan di muka bumi” (HR. Muslim).
Pendapat Ulama
Makna ‘diletakkan untuk si fulan tersebut penerimaan di muka bumi’ sebagaimana dijelaskan An-Nawawi rahimahullah, yaitu:
اَلْحُبُّ فِي قُلُوْبِ النَّاسِ ، وَرِضَاهُمْ عَنْهُ ، فَتَمِيْلُ إِلَيْهِ الْقُلُوْبُ ، وَتَرْضَى عَنْهُ
وَيُفْهَمُ مِنْهُ أَنَّ مَحَبَّةَ قُلُوْبِ النَّاسِ عَلَامَةُ مَحَبَّةِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ
“Dipahami darinya bahwa kecintaan di hati manusia (kepada seseorang) adalah tanda kecintaan Allah ‘Azza wa Jalla” (Umdatul Qari’ Syarah Shahih Al-Bukhari).
Pelajaran-pelajaran
Jika melihat makna hadis juga pendapat ulama tentang hadis di atas, kita bisa mengambil beberapa pelajaran :
- Salah satu cara mengukur tingkat kecintaan Allah kepada kita adalah dengan melihat respon dan penerimaan orang-orang sekitar kepada kita. Jika orang-orang di sekitar kurang bisa menerima kita, bisa jadi hubungan kita dengan Allah sedang tidak harmonis, maka segera instropeksi diri ‘adakah sikap-sikap kita yang membuat Allah murka?’. Mulailah dengan bersimpuh di depanNya kemudian perbaiki sikap ke depannya.
- Penting sekali kita terus meningkatkan cinta Allah pada kita dengan terus berusaha merealisaikan arahan-arahnNya; melaksanakan perintahNya dan mejauhi segala laranganNya baik yang bersifat pribadi, sosial, ekonomi, keluarga dan seluruh aspek kehidupan lainnya. Bonusnya adalah cinta dan penerimaan dari lingkungan.
- Pelajari arahan-arahan Allah dan RasulNya melalui Al-Quran dan Hadis tentang panduan interaksi sosial baik berupa ucapan, sikap maupun finansial. Semua arahan-arahan Allah dan RasulNya merupakan harapan-harapan Allah, sehingga dengan mengikutinya kita layak mendapatkan cintaNya. Dengan cintaNya maka lingkungan akan menerima kita. Inilah yang disebut dengan Takwa Sosial.
Ahlul Quran merupakah kekasih Allah, maka siapapun yang ingin menjadi Ahlul Quran selayaknya berusaha terus untuk bisa mengejar cintaNya dengan terus berusaha mengikuti arahan-arahNya.
Dibaca 214x